Monday, October 30, 2006

PULAU FARWA dalam FATAMORGANA




“Pak, karena rencananya mau nginap semalam, biaya perkepala 20 dinar”, begitu kata Pak Murojab, staf embassy. Setelah telpon sana sini, akhirnya acara piknik ke Pulau Farwa diubah menjadi pulang hari, karena lebih banyak yang tidak bisa untuk ikut menginap. Tapi bu Totok, dengan semangat membawa electric jug. Katanya mau numpang nyolokin di restoran atau di hotel yang ada, untuk bikin kopi. “Insya allah diizinkan oleh mereka,” tuturnya.
Kitapun berangkat dari rumah bu Totok, jam 09.00, meleset 1 jam dari rencana. Ke embassy dulu untuk mengambil surat jalan, eh om Anwar yang lagi di embassy ternyata mau ikutan..dan kameranya ketinggalan di wisma Indonesia, yang terletak dekat rumah bu totok. Duh, balik lagi!! Yah, memang putar-putar ini memang bagian dari program piknik kali ya… tapi tak apalah, kan yang penting kita enjoy, anak-anak happy. Terutama Naila yang sedih karena ditinggal mbak Nia ke Gadamish.
Setelah 2,5 jam perjalanan yang penuh dengan tawa, sampailah kita ke pualu Farwa yang misterius ini…dan….tampaknya pulau Farwa yang ada di benak kepala, hanyalah fatamorgana…

Kecurigaan ini sempat terlontar, karena tampaknya pulau ini kurang terkenal. Bayangkan , untuk mencapai sana, kita sempat tersesat 3 kali, dan tidak semua orang yang ditanya tahu lokasinya…he2…
Naik perahu dengan mesin temple, 20 menit kita menyebrangi selat. Asyik sekali. Anak-anak senang sekali. Sedang bu Totok mulutnya tak lepas dari bacaan ayat kursi, karena tegang naik perahu kecil. Azul sendiri terpesona dengan rambut mas Cesar, yng ditata ala jagoan tripoli, tegar menantang angin. Wah sepertinya pulang nanti, minta dibuat seperti itu ya…
Dan…pulau itu, betul-betul kosong tak ada apa.. hotelnya berbintang-bintang. Maksudnya kalau mau nginap disana, bisa memandang bintang-bintang dilangit.. kamar luasss…, bisa nggelar kasur dimana yang disuka. Kamar mandi luassss, bisa pipis dimana yang disuka…ha2…Terus jug nya mau dicolokin dimana ya???
Anyway, pantainya bagus sekali. Pasirnya putih, indah sekali. Anak-anak berenang cukup lama, sampai akhirnya lapar, dan makan sekali lagi…

Pulang dari pulau Farwa, kita mampir ke Zawiiyah, makan barbeque haruuf, alias kambing bakar. Aduh enaknya, kapan-kapan kita perlu balik ke warung itu deh.
Naila sangat menikmati piknik hari itu, dan minta kapan-kapan kita balik lagi kesana…Aduh duh…masak sih balik lagi????

0 Comments:

Post a Comment

<< Home